Selasa, 03 Februari 2009

introspeksi diri buat ibu

bu yang slama ini aku slalu dipercayai oleh engkau, tapi terkadang kepercayaanmu selalu kuhianati dengan cara - cara yang dapat membuat ibu sakit maapkan lah anakmu ibu namun aku berjanji aku akan jadi orang yang bisa membanggakan engkau ibu.

Selasa, 20 Januari 2009

filsafat


Man tamanthaqa faqad fazandaqa”, demikian ungkapan terkenal dari tokoh besar di dunia Islam, Ibn Taimiyyah. Arti harfiahnya kira-kira adalah, “Barang siapa menggunakan logika maka ia telah kafir”. Apakah sikap seperti ini dapat dibenarkan? Ataukah memang mutlak salah? Apa implikasi jika sikap seperti ini dibenarkan? Dan apa pula konsekuensinya jika ia mutlak salah? Ataukah sikap seperti ini relatif, bisa benar sekaligus bisa salah secara bersamaan atau secara fuzzy ? Dan apa-kah konsekuensinya jika kebenaran sikap seperti ini fuzzy atau relatif?
Logika adalah kaidah-kaidah berfikir. Subyeknya akal-akal rasional. Obyeknya adalah proposisi bahasa. Proposisi bahasa mencerminkan realitas, apakah itu realitas di alam nyata ataupun realitas di alam fikiran. Kaidah-kaidah berfikir dalam logika bersifat niscaya atau mesti. Penolakan terhadap kaidah berfikir ini mustahil (tidak mungkin). Bahkan mustahil pula dalam semua khayalan yang mi\ungkin (all possible intelligebles). Contohnya, sesuatu apapun pasti sama dengan dirinya sendiri, dan tidak sama dengan yang bukan dirinya. Prinsip berfikir ini telah tertanam secara niscaya sejak manusia lahir. Tertanam secara spontan. Dan selalu hadir kapan saja fikiran digunakan. Dan harus selalu diterima kapan saja realitas apapun dipahami. Bahkan, lebih jauh, prinsip ini sesungguhnya adalah satu dari watak niscaya seluruh yang maujud (the very property of being). Tidak mengakui prinsip ini, yang biasa disebut dengan prinsip non-kontradiksi, akan menghancurkan seluruh kebenaran dalam alam bahasa maupun dalam semua alam lain. Tidak menerimanya berarti meruntuhkan seluruh bagunan agama, filsafat, sains dan teknologi, dan seluruh pengetahuan manusia.
Sebagai contoh perkataan ‘Ibn Taimiyyah di atas, jika misal pernyataan itu benar, maka menggunakan kaidah logika adalah salah. Karena menggunakan kaidah logika salah, maka prinsip non-kontradiksi salah. Kalau prinsip non-kontradiksi salah . Artinya seluruh kebenaran tiada bermakna, tidak bisa dibenarkan ataupun disalahkan, atau bisa dibenarkan dan disalahkan sekaligus. Kalalu seluruh keberadaan tidak bermakna, maka pernyataan itu sendiri “Man tamanthaqa faqad fazandaqa” juga nafi. Tak bermakna. Tak perlu dipikirkan.
Continue reading »
Antara Cinta, Iman dan Akal

Selasa, 13 Januari 2009

ungu religius

Sejatinya musik religi Ungu ini merupakan bagian dari ibadah dan pengabdiannya pada Tuhan. Lirik-liriknya ditulis leb23 Sep 2008 ... (Taken from Ungu Band). Berdasarkan pengamatan saya melalui media, nuansa Ramadhan kali ini diringi oleh tebaran musik-musik religi yang ...eckapunyacerita.blogspot.com/2008/09/mendadak-musik-religi.html - 100k - Tembolok - Halaman sejenisih jujur dan lebih natural. ...

musik bisa menghilangkan setres

Selama ini semua orang sudah mahfum bahwa musik klasik bisa membawa pengaruh positif ... musik klasik memang memberi efek yang menenangkan hati dan jiwa. ...www.morinagaplatinum.com/learn/article-and-tips/kids/parenting/identifying-multiple.../jangan-hanya-musik-klasik.aspx - 23k - Tembolok - Halaman sejenis

musik bisa menghilangkan setres

Kata orang (dan diiyakan oleh beberapa penelitian) kan musik itu menenangkan hati; menyegarkan jiwa; bahkan di-claim mendukung stimulasi perkembangan otak ...mikebm.wordpress.com/2007/11/25/indahnya-musik-indahnya-kerendahan-hati/ - 39k - Tembolok - Halaman sejenis

slank sebagai motivator pemuda

Slank adalah nama salah satu grup musik papan atas Indonesia yang bermula dari Desember 1983 dengan pendirian Cikini Stones Complex (CSC), grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. Di sinilah Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal) mengekspresikan kesukaan mereka terhadap karya-karya Rolling Stones.
Sayangnya grup ini tidak bisa bertahan dan membubarkan diri. Selanjutnya berturut-turut terjadi perombakan personil sampai akhirnya terbentuk formasi ke-14 pada tahun
1996 yang bertahan sampai sekarang. Formasi akhir ini, yang dimulai dari album ke-7 Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar).